Minggu, 27 Desember 2009

Liburan

Libur telah tiba..Libur telah tiba..Hore..hore..hore.. Itu syair lagunya Tasya karya AT Mahmud. Libur memang ditunggu-tunggu kedatangannya. Saat yang tepat untuk bersantai, piknik , mengunjungi handai taulan dan kegiatan lain yang biasanya di hari kerja kita tidak sempat mengerjakan. Ada waktun untuk jeda dari rutinitas kesibukan yang tak berujung.

Libur minggu kemarin kumanfaatkan untuk pergi ke Yogya takziah, ke Kedu nengok haji, ke purbalingga kondangan, dan kemarin ke Wonosobo untuk menengok orang sakit dan anjangsana.Alhamdulillah masih ada waktu seminggu. Baru tadi aku sengaja tidak pergi ke mana-mana ingin merasakan seharian libur di rumah.

Selasa sudah ada agenda , kegiatanku ke Yogya menghadiri reuni teman-teman kuliah jurusan bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 1988. Begitu lama kami tidak bersua, aku lulus tahun 1994. Sejak itu teman yang ketemu baru Sugiarno dan Tadkiroatun.

Begitulah liburanku. Bagaimana liburan Anda? Selamat berlibur!

Minggu, 13 Desember 2009

Guru yang Suka Baca

Gemar membaca di Indonesia masih harus digalakkan lagi. Orang lebih suka mendengar daripada membaca, lebih suka bicara daripada menulis. Ironis lagi lebih suka menonton televisi daripada membaca buku atau koran. Kata ahli budaya baca belum mendarah daging eh sudah datang televisi , akhirnya budaya nonton yang lebih dominan.

Apa sesedih itu orang tidak mau membaca di Indonesia? Tidak semua orang Indonesia tdk mau baca. banyak juga yang hobi membaca. Buktinya toko buku masih banyak berdiri malah bertambah. Perpustakaan tidak kekurangan pengunjung. Sepenting itukah budaya baca? Ya, ada 2 negara J yang punya budaya baca tinggi dan keduanya menjadi negara maju. Jerman dan Jepang. Di Jepang konon orang membaca di mana pun. Di taman, di kereta api, di bus dan di tempat-tempat lain.

Bagaimana dengan kemajuan zaman di mana internet sudah bukan barang mewah lagi? Internet mendukung budaya baca, jika dimanfaatkan dengan baik. Internet bisa disebut juga perpustakaan maya dengan bahan informasi tak terbatas. Sayang di Indonesia internet lebih sering untuk facebook daripada untuk cari referensi ilmu pengetahuan atau mencari informasi yang penting. Yang diakses lebih banyak pornografi daripada ilmu, info, teknologi.

Tentu kita tidak boleh pesimis, di antara yang banyak tetap ada sebagian pengguna internet yang sungguh-sungguh menggunakan internet untuk hal-hal yang bermanfaat. Baik untuk mengakses info, ilmu, mau pun untuk mempublikasikan tulisan-tulisan lewat website mau pun blog.

Nah bagaimana dengan guru, apakah mereka sudah gemar membaca? Belum ada penelitian berapa prosentasi guru yang hobi membaca. Berapa prosentase guru yang mau menulis. Kalau dari pengamatan guru sudah mau membaca walau pun yang mayoritas membaca koran, tabloid dan majalah. Buku pun dibaca walau tidak semua guru membaca buku, dan punya kebiasaan membaca buku.

Guru punya peran untuk membudayakan membaca. Mereka punya murid yang bisa diajak, diberi tugas, didukung untuk suka membaca. Satu syaratnya beri murid contoh kalau gurunya juga suka membaca.

Sibuk bukan alasan tepat untuk menghindar dari kebiasaan membaca. Membaca toh tidak menyita waktu, bisa dilakukan di sela-sela kesibukan. Kita tentu tahu bahwa bunyi ayat pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW adalah Iqro! yang artinya bacalah!

Jadi tunggu apa lagi mari kita budayakan gemar membaca. Dimulai dari diri sendiri dan sekarang! Jika semua rakyat Indonesia gemar membaca Insya Allah kita akan menjadi negara maju. Semoga!

Kamis, 10 Desember 2009

Hari Anti Korupsi

Kemarin 9 Desember ramai-ramai diperingati sebagai hari anti korupsi sedunia. Di mana-mana ada demo. Semoga saja demo besar-besaran dan dilakukan di banyak tempat itu ada efeknya.

Aku punya pengalaman menulis surat pembaca tentang suap di dunia pendidikan, khususnya sekolah. Surat yang kutulis dan diposkan menjelang libur itu, dimuat saat liburan. Aku mencantumkan alamat rumah bukan sekolah tempat aku mengajar. Ternyata surat pembaca itu menimbulkan kehebohan . Ada yang setuju bahkan salut dengan tulisanku, tak kurang yang marah dan tersinggung. Seusai liburan, di saat aku masuk sekolah, teman-teman menanggapi tulisanku dengan berbagai tanggapan. Ada yg berpendapat korupsi atau pun suap sudah sistem yg tidak bisa kita perbaiki. Betulkah? Bukankah sistem manusia juga yang membuat, kalau manusianya mau berubah ya sistem bisa diganti.

Beberapa saat kemudian aku dipanggil kepala sekolah yang mengkonfirmasi surat pembaca itu. Ujung-ujungnya beliau menegur atau lebih tepat memarahiku. Ternyata KS dipanggil di dinas gara-gara tulisanku itu.

Nah dari pengalamanku itu ternyata tidak mudah memberantas korupsi termasuk suap. Pihak-pihak yang telah merasa nyaman dengan kebiasaan menerima amplop yang bisa dikategorika suap itu tidak mau berhenti dari kebiasaan buruknya. Ada satu Bapak ketua Dewan Pendidikan yang memang tidak mau sama sekali menerima amplop . Salut untuk beliau.

Semoga tulisanku ini tidak membuatku mendapat masalah lagi. Pihak-pihak yang tersentil ya mawas diri lah . Jangan buruk muka cermin dibelah.

Kita tidak boleh bosan untuk mengingatkan lingkungan kerja kita masing-masing untuk jujur, bersih. Jika setiap orang menjaga diri dan lingkungannya dari korupsi Insya Allah Indonesia akan lebih baik, berkurang korupsinya. Semoga, langkah kecil kita akan sangat berati untuk kebaikan Indonesia!

Selasa, 01 Desember 2009

Jumpa Teman-Teman Lewat Facebook

Tadinya aku tidak mau buka akun facebook. Sering baca dampak negatifnya sih, lagi pula masa pasang foto segala. Tapi setelah mengunjung blog Arie Saptaji dia bilang mengumpulkan teman-teman Bahasa Indonesia IKIP Yogyakarta 1988 melalui facebook, aku jadi tertarik dan buka facebook Arie. Ternyata supaya bisa jadi teman serta kirim komentar ya mesti bikin akun. Jadilah aku buka akun facebook, tanpa foto. Eh foto dikirimi Arie, foto bareng dengan teman-teman waktu baca cerpen di Kaliurang pelajarannya Pak Rahman.
Jadilah di facebook ku ada foto, foto jadul tempo dulu, tapi asyik kok, masih langsing. Memang ketemu teman-teman sudah ada 10 atau lebih. Alhamdulillah teknologi memudahkan silaturohim, walau baru di dunia maya. Insya Allah suatu saat bisa benar-benar jumpa fisik. Ada Mahmudah, Arie, Rika, Tulus, Wahudi, Arifin, Itadz, Wicaksono, Luhur Susilo, Husnul Qodri, Agung Siswanto. Semoga yang lain gabung juga nantinya.

Rabu, 25 November 2009

Ke Yogya

Asyiknya ke Yogya lagi, bisa menuntaskan rindu pada kota ini. kemarin ke Yogya, mengantar adik yang ada keperluan ke sana. Aku juga ada keperluan beli canting dan alat-alat untuk membatik. Titipan dari Bu Yus guru PKK, juga buat aku sendiri, Bu Yus, Mbak Rini Nea. Kita bertiga suka keterampilan tangan. Dulu aktif menyulam, sudah beberapa karya dihasilkan sapu tangan, taplak, sarung bantal. Kalau suka menyulam termasuk Bu Kus. Sampai punya organisasinya Ngudi Kriya Wanita. Jadul banget namanya ya, tapi unik.

Nah, NKW sedang ingin belajar membatik. Untuk ekstrakurikuler PKK juga. Insya Allah NKW mau buat blog juga.

Ke Yogya berangkat pukul 07.35 WIB. Rombongannya Aku, Mas Imam, Bapak, Emak, Tentrem dan anak kembarnya Nadif dan Nasif. Sampai Yogya pukul 11.00. Yang dituju Purwomartani.

Ngantar adik ke kantor suaminya di Maguwoharjo. Barulah ke pasar Ngasem dengan diantar Timbul adikku. Ikut juga kembar dan Emak. Yang dicari toko Prawoto Alhamdulillah ketemu. Segala sesuatu yang dibeli ada semua. Catatan belanja yang ditulis Bu Yus kuberikan pada Mbak pelayan, dihitung dulu harganya takut uangnya kurang. Ternyata cukup, malah tambah beli satu wajan kecil, kompor kecil, lerak, dan satu lembar kain batik tulis yang cantik warna hitam kombinasi kuning, hijau tosca. Harganya Rp 110.000,00. Belanja memerlukan waktu satu jam lebih. Si kembar yang tertidur di mobil sampai bangun dan jalan-jalan di trotoar.

Sepulang belanja , ke Purwomartani lagi, nunggu adik yang ada bisnis di Jalan Solo.Ashar Tentrem dan suaminya baru pulang. Kami pun ke Sewon menengok Mbah Sugeng paman Bapak yang sakit prostat.

Menjelang Mahgrib kami sampai di Sewon. Surpraisnya waktu mau pulang mbak Tuti datang. Mbak Tuti anak Mbah yang seumuran denganku sehingga paling akrab.

Ada yang hampir lupa ketika beriringan dari Purwomartani menuju ke Sewon, di Tajem mobil adikku berhenti, ternyata di bengkel teralis ada bapak kosku yang kerja disitu. Aduh, senang sekali bisa jumpa pak Budi , kami pun bersalaman dan bertanya kabar.

Akhirnya bakda Maghrib rombongan pulang ke Banjarnegara, sampai rumah 23.00 WIB.

Semoga ada kesempatan lagi untuk ke Yogya. Penginnya sih reuni PBSI FPBS IKIP Yogyakarta angkatan 1988. Kemarin sempat ber SMS dengan Arie dan Tadkir.

Semoga Anda senang baca ini, Anda bahagia kan hari ini. Anda sudah bersyukur untuk segala nikmat hari ini?

Jumat, 13 November 2009

Akhirnya, Kutemukan Blog Arie

Arie Saptaji Wahyu Widodo teman kuliahku di IKIP Yogyakarta FPBS jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebelum bareng kuliah aku sudah kenal namanya di majalah Hai. Arie sering nulis puisi dan cerpen di Hai. Cerpen Arie yang kubaca masih ingat judulnya Surat Cinta Putih Polos. Aku suka tulisa Arie nggak heran begitu masa orientasi baca namanya aku langsung bertanya" Kamu Arie Saptaji yang suka menulis di Hai" . Waktu itu dia jawab pendek"Ya!". Tapi aku mengejarnya terus dengan pertanyaan-pertanyaan lain, jadilah dia teman yang cepat kukenal di awal kuliah. Setelah itu kami berteman baik. Berdiskusi, lihat lukisan Affandi di tepi sungai Gajah Wong. Arie mau meminjami aku novel, padahal pada teman lain tidak mau, alasannya takut hilang karena tidak dikembalikan. Dia begitu sayang pada bukunya. Dia juga yang bercerita kalau film Cut Nya' Dhien bagus banget. Karena waktu itu belum akrab dengan teknologi dobel stereo, Arie menyangka seluruh yang nonton ikut meneriakkan Allahu Akbar. Kecuali dia tentunya karena dia Nasrani. Aku jadi tertarik film itu gara-gara cerita Arie dan nonton. Ih memang bagus banget, Christine Hakim benar-benar seperti Cut Nya' Dhien, hilang jati diri Christinnya. Sampai sekarang itu jadi film Indonesia favoritku.
Lama sekali aku tak tahu kabar Arie. Terakhir aku baca di Femina dia jadi salah satu pemenang lomba cerpen Femina.
Tadi aku coba cari nama Arie Saptaji di mesin pencari google, dan sim salabim ketemu dengan blognya Arie. Wah Arie hebat, sudah banyak menulis buku. Menjadi penulis dan penterjemah itu profesinya kini. Memang dari remaja sudah jadi penulis sih.
Arie yang banyak baca, membuat pengetahuannya luas. Sampai-sampai oleh Bu Pintamtiyastirin dosen Mendengar atau Komprehensi Lisan dijuluki kamus berjalan.
Di sisi lain Arie culun banget, tipe-tipe cowok kutu buku. Tapi toh dia menikmati kepribadiannya itu, walau pernah ngaku pada Rika Krisnani kalau dia kuper dan sedikit minder. Itu dulu Arie sudah sedemikian jauh mengembangkan kepak sayapnya.
Arie , aku bangga jadi temanmu!

Senin, 09 November 2009

Apakah Anda Bahagia

Sudah bahagiakah anda hari ini? Kalau belum , ingatlah Anda bangun dalam keadaan sehat, menghirup segarnya nafas pagi. Indah bukan? Anda bisa mandi dengan air yang menyegarkan badan.
Sarapan pagi yang nikmat. Minum secangkir kopi hangat. Masih sempat membaca koran pagi.
Berangkat kantor dengan riang hati. Di kantor teman-teman menyapa dengan ramah. Bahagiakah Anda? Itulah kebahagiaan. Ada pada hal-hal sederhana yang kita temui setiap hari. Tidak harus kita beli apalagi dengan harga mahal.
Kesehatan, persahabatan, keluarga yang rukun, rezeki yang barokah. Yang kita lakukan cukup bersyukur dan bersabar menerima apa pun . Tuhan senantiasa memberi bahagia pada kita jika kita mau dan memilih untuk berbahagia.
Dengan hati yang siap untuk bahagia, kita bisa lapang dada pada ucapan - ucapan yang menyinggung. Buat apa marah, lebih baik dengarkan lupakan. Hal yang tak penting , abaikan saja, jangan dipikir kata teman saya pak Waridi.
Rileklah, santai tapi tugas selesai. Jangan mudah panik. Tetap tenang, walau kondisi darurat. Dengan ketenangan kita bisa bertindak tepat.
Jadi, marilah kita hidup bahagia, menikmati indahnya hidup ini.

Minggu, 08 November 2009

Rumahku

Rumah yang kuinginkan dari dulu rumah mungil bercat putih, berhalaman luas, rumputnya menghijau dengan tanaman hias dan bunga. Bunga alamanda kuning yang berkembang semarak. Ada pohon mangga yang di dahannya tumbuh anggrek bulan ungu dan putih, juga anggrek mutiara warna kuning.
Rumahku berkamar tiga. Ada dua kamar mandi yang bersih meski sederhana. Ruang tamunya kecil dan bersahaja. Ruang tengah yang lega, ruang keluarga merangkap ruang makan dan ruang kerja. Dapurnya kecil di pojok.
Di samping rumah ada musola dan beranda. Di beranda tersimpan rak buku , yang dipenuhi buku, majalah dan koran yang bisa dibaca sambil santai dan leyeh-leyeh alias tiduran. Dekat musola dan beranda taman rumput, ada kolam yang tumbuh teratai berbunga ungu dan merah jambu. Ikan-ikan berenang riang.
Rumahku damai, bersahaja, tempat untuk berkreativitas, beristirahat, berdoa, bermimpi.
Ayo singgah di rumah impianku!

Murah Meriah Boleh Ngutang

Sekolah tempat aku mengajar asyik lho. Udaranya sejuk karena di pegunungan, kalau berangkat persis seperti lagu naik-naik ke puncak gunung, kiri kanan ku lihat saja banyak pohon cemara. Asyik kan serasa piknik setiap hari.
Tempatnya juga lebih tinggi dari jalan raya, jadi seperti vila, itu kata pak Bambang guru SD yang pernah ke sekolahku untuk studi banding perpustakaan.
Murid-muridnya juga baik-baik. Pagi-pagi aku berangkat mereka selalu menyapaku " Selamat pagi, Bu!". Kalau aku pulang mereka bilang" Hati-hati ya, Bu!".
Mereka aktif dan kreatif, tinggal gurunya saja. Kalau mengajar dengan metode bervariasi, menarik, menyenangkan, ya mereka pintar dan nyandak atau memahami pelajaran.
Teman-teman guru juga baik-baik, baik hati, ramah, tidak sombong.
Teman-teman yang sudah pindah mengajar juga masih terkesan dengan SMP N 2 Pagentan, Sekolah tempatku mengabdi itu. Tidak percaya, tanya saja mereka Bu Cahyaning yang sekarang di Semarang, Pak Adi di SMK 2 Bawang, Pak Agus di Boyolali, Bu Patwi di SMP 1 Rakit, Pak Cahyo di SMP Wanadadi 2, Pak Setyo dan Pak Aris di SMP 1 Rakit juga. Pak Faesol di SMP 5 Banjarnegara. Bu Rokhndayani KS di SMP Susukan 2. Jadi ngabsen teman-teman, ya. Siapa tahu mereka baca blog ini.
Di sekolahku ini favorit guru dan murid sama, siapa lagi kalau bukan Mbok Ali si penjual kantin. Kalau istirahat siswa berbondong-bondong ke sana untuk jajan. murah meriah sih, makan kenyang dengan Rp 1000 saja. Guru kalau belum sarapan di rumah yang dicari ya mbok Ali. Ngantuk minta kopi atau teh, ya ke sana. Kalau sedang malas bawa duit, boleh ngutang. Asyik kan sudah murah boleh ngutang!
Tidak percaya , datang saja dan buktikan sendiri!

Cicak lawan Buaya

Ada cerita binatang yang sedang ngetop banget, ya apa lagi kalau bukan cicak lawan buaya.Padahal cicak itu hewan kesayangan ponakan kembarku si kakak dan Nandut adiknya. Kalau lihat cicak mereka langsung antusias nunjuk-nunjuk sambil mulutnya bunyi Hi hi itu, endi...? Maklum perbendaharaan kata yang mereka bisa baru sedikit. Mama, mimi, papa, ayah, hi, endi, uwis, yah kurang lebih itu. Jalan saja mereka masih seperti robot, kaku dan miring-miring, tapi lucu banget. Kembar memang repot tapi senengnya juga dobel.
Usia kembar 14 bulan.
Nah cicak bagi kembar idola. Sementara di dunia politik Indonesia hari-hari ini sedang jadi aktor utama pentas drama politik tingkat tinggi dengan judul Cicak Lawan buaya.
Bagaimana cerita serunya ya bisa kita saksikan di televisi, baca di koran, diunduh di internet dan diperbincangkan di kafe sampai warung pinggir jalan, di kantor, di ruang keluarga.
Ada positifnya juga orang jadi rajin baca koran, nonton TV beritanya juga tidak hanya nonton gosip artis. Habis gosip artis kalah seru dan kalah heboh!
Semoga kejadian KPK, kepolisian , kejaksaan yang agak berseteru ini ada hikmahnya bagi rakyat Indonesia. Semoga kericuhan menjadikan negara ini kian baik, bersih, adil dan pada gilirannya rakyatnya makmur dan sejahtera. Amin. Apa pendapat Anda?

Salam Kenal

Assalamualaikum, teman-teman blogger salam kenal. Saya sudah lama ingin membuat blog, baru kesampaian sekarang Alhamdulillah. Melalui blog ini ruangkatatuti.blogspot.com saya ingin menyapa temen-teman di mana pun berada, berbagi pengalaman, mencurahkan isi hati, berbagi mimpi indah untuk Indonesia tercinta.
Blog ini kudedikasikan buat murid-muridku siswa SMP N 2 Pagentan tahun 1997- sekarang. Buat teman-teman SMA N Banjarnegara yang lulus tahun 1988. Teman-teman Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Yogyakarta angkatan 1988. Teman-temanku kosku dulu di Karangmalang C. 28. Ada mbak Atik, mbak Jati, Dik Sri, yang punya rumah Bapak Budi Lugimin, mbak Rum, Diar.
Hallo teman-temanku Itadz yang dosen di UNY, Purwati di Pecangaan Jepara, Prapto Kepala Sekolah di SMP N2 Wonosari, Yayuk di SMP N1 Wonosari, Janti di Yogya, Nunung di Bantul, Teha Endang di Patangpuluhan ngajar di Magelang, Luhur Susilo di Sambong, Blora.
Senang sekali kalau kalian baca blog ini.
Teman-teman KKNku di Wedomartani tahun 1993: mbak Tining di Parakan, mbak Mawar di Yogya, mas joko, mas Nug di Bantul, Susanto dan Hendri di Cilacap. Apa kabar kalian semua?
Blog ini kubuat untuk menuangkan atau mempublikasikan tulisanku, habis kalau dikirim di media cetak jarang dimuat. Sekali ngirim tidak dimuat ya sudah, bosan untuk ngirim lagi. Nah di blog kan lebih demokratis, pasti dimuat he..he.
Teman-teman bogger maupun pembaca blog selamat membaca dan beri komentar ya! Terima kasih lo atas atensinya, matur nuwun mbanget he he, mbanyumas banget, ya. Iya lah saya kan banyumas asli. Inyong gitu lho!