Minggu, 13 Desember 2009

Guru yang Suka Baca

Gemar membaca di Indonesia masih harus digalakkan lagi. Orang lebih suka mendengar daripada membaca, lebih suka bicara daripada menulis. Ironis lagi lebih suka menonton televisi daripada membaca buku atau koran. Kata ahli budaya baca belum mendarah daging eh sudah datang televisi , akhirnya budaya nonton yang lebih dominan.

Apa sesedih itu orang tidak mau membaca di Indonesia? Tidak semua orang Indonesia tdk mau baca. banyak juga yang hobi membaca. Buktinya toko buku masih banyak berdiri malah bertambah. Perpustakaan tidak kekurangan pengunjung. Sepenting itukah budaya baca? Ya, ada 2 negara J yang punya budaya baca tinggi dan keduanya menjadi negara maju. Jerman dan Jepang. Di Jepang konon orang membaca di mana pun. Di taman, di kereta api, di bus dan di tempat-tempat lain.

Bagaimana dengan kemajuan zaman di mana internet sudah bukan barang mewah lagi? Internet mendukung budaya baca, jika dimanfaatkan dengan baik. Internet bisa disebut juga perpustakaan maya dengan bahan informasi tak terbatas. Sayang di Indonesia internet lebih sering untuk facebook daripada untuk cari referensi ilmu pengetahuan atau mencari informasi yang penting. Yang diakses lebih banyak pornografi daripada ilmu, info, teknologi.

Tentu kita tidak boleh pesimis, di antara yang banyak tetap ada sebagian pengguna internet yang sungguh-sungguh menggunakan internet untuk hal-hal yang bermanfaat. Baik untuk mengakses info, ilmu, mau pun untuk mempublikasikan tulisan-tulisan lewat website mau pun blog.

Nah bagaimana dengan guru, apakah mereka sudah gemar membaca? Belum ada penelitian berapa prosentasi guru yang hobi membaca. Berapa prosentase guru yang mau menulis. Kalau dari pengamatan guru sudah mau membaca walau pun yang mayoritas membaca koran, tabloid dan majalah. Buku pun dibaca walau tidak semua guru membaca buku, dan punya kebiasaan membaca buku.

Guru punya peran untuk membudayakan membaca. Mereka punya murid yang bisa diajak, diberi tugas, didukung untuk suka membaca. Satu syaratnya beri murid contoh kalau gurunya juga suka membaca.

Sibuk bukan alasan tepat untuk menghindar dari kebiasaan membaca. Membaca toh tidak menyita waktu, bisa dilakukan di sela-sela kesibukan. Kita tentu tahu bahwa bunyi ayat pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW adalah Iqro! yang artinya bacalah!

Jadi tunggu apa lagi mari kita budayakan gemar membaca. Dimulai dari diri sendiri dan sekarang! Jika semua rakyat Indonesia gemar membaca Insya Allah kita akan menjadi negara maju. Semoga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar