Jumat, 13 November 2009

Akhirnya, Kutemukan Blog Arie

Arie Saptaji Wahyu Widodo teman kuliahku di IKIP Yogyakarta FPBS jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebelum bareng kuliah aku sudah kenal namanya di majalah Hai. Arie sering nulis puisi dan cerpen di Hai. Cerpen Arie yang kubaca masih ingat judulnya Surat Cinta Putih Polos. Aku suka tulisa Arie nggak heran begitu masa orientasi baca namanya aku langsung bertanya" Kamu Arie Saptaji yang suka menulis di Hai" . Waktu itu dia jawab pendek"Ya!". Tapi aku mengejarnya terus dengan pertanyaan-pertanyaan lain, jadilah dia teman yang cepat kukenal di awal kuliah. Setelah itu kami berteman baik. Berdiskusi, lihat lukisan Affandi di tepi sungai Gajah Wong. Arie mau meminjami aku novel, padahal pada teman lain tidak mau, alasannya takut hilang karena tidak dikembalikan. Dia begitu sayang pada bukunya. Dia juga yang bercerita kalau film Cut Nya' Dhien bagus banget. Karena waktu itu belum akrab dengan teknologi dobel stereo, Arie menyangka seluruh yang nonton ikut meneriakkan Allahu Akbar. Kecuali dia tentunya karena dia Nasrani. Aku jadi tertarik film itu gara-gara cerita Arie dan nonton. Ih memang bagus banget, Christine Hakim benar-benar seperti Cut Nya' Dhien, hilang jati diri Christinnya. Sampai sekarang itu jadi film Indonesia favoritku.
Lama sekali aku tak tahu kabar Arie. Terakhir aku baca di Femina dia jadi salah satu pemenang lomba cerpen Femina.
Tadi aku coba cari nama Arie Saptaji di mesin pencari google, dan sim salabim ketemu dengan blognya Arie. Wah Arie hebat, sudah banyak menulis buku. Menjadi penulis dan penterjemah itu profesinya kini. Memang dari remaja sudah jadi penulis sih.
Arie yang banyak baca, membuat pengetahuannya luas. Sampai-sampai oleh Bu Pintamtiyastirin dosen Mendengar atau Komprehensi Lisan dijuluki kamus berjalan.
Di sisi lain Arie culun banget, tipe-tipe cowok kutu buku. Tapi toh dia menikmati kepribadiannya itu, walau pernah ngaku pada Rika Krisnani kalau dia kuper dan sedikit minder. Itu dulu Arie sudah sedemikian jauh mengembangkan kepak sayapnya.
Arie , aku bangga jadi temanmu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar